Warning: "It is strongly prohibited to copy or distribute the content without the permission of the author"

Best Regard,
L.M.R. Pradana






Ini adalah edit ke-9, hahaha....
Maaf sebelumnya, aku hanya bisa menyajikan 50 halaman pertama pada kalian (tentu-nya aku tidak mau tersangkut masalah dengan pihak penerbit), tapi tentu saja dalam blog ini kalian bisa mengetahui lebih jauh hal-hal di luar cerita :D

*edit*
Well, sepertinya bab 5 tidak bisa dipisahkan. So, dengan adanya tambahan bab 5 ini, berarti seluruh "bagian 1" cerita udah lengkap. (total semua 66 halaman)

Selamat menikmati :)

Mar 25, 2010

sistem 'UEFV'

(Unification Electron Frequency Value)



“Di sekitar sini telah disebar elektron yang dihubungkan dan dikendalikan oleh ELLEN (Executor of Logic Logarithm Electron Network)”, Jimmy menjelaskan, “Salah satu fungsi utama sistem UEFV adalah untuk menerjemahkan bahasa. Ketika kau berbicara, sistem ini akan menyesuaikan input suara milikmu menjadi output suara yang bisa dimengerti orang yang mendengarnya – dan tentu saja bahasa yang sama tidak akan mengalami proses penyesuaian. ELLEN mengatur semuanya sesuai dengan entri yang dimasukkan. Untuk saat ini memang masih terbatas pada entri-entri ragam bahasa baku serta sedikit variasi pada ragam kalimat.



Ada beberapa versi sebelumnya mengenai sistem UEFV. Pada edit 6 ke bawah sistem ini malah terlalu maju, jadi aku memutuskan untuk mengurangi fungsi yang dimilikanya. Sebagai info saja, pada saat itu sistem UEFV juga memiliki sistem kubah elektron yang akan melindungi Wingzet dari makhluk liar dengan aliran Listrik. Too powerful, right?

Dengan mempertimbangkan kondisi masyarakatnya dan tingkat tekhnologi saat itu, maka aku memutuskan untuk membatasi fungsi UEFV hanya sebatas translator bahasa. Bagi kalian yang beranggapan bahwa teknologi ini masih terlalu maju, maka ketahuilah bahwa Google.Inc sebenarnya telah berhasil menciptakan sistem ini. Memang tekhnologi ini masih dalam kajian laboratorium, tapi teknologinya sendiri sudah bukan hal yang mustahil.

Jika kalian berpikir cara kerja translator seperti ini akan memberikan hasil yang mengecewakan karena traslasinya kacau, maka sebenarnya Anda harus mengoreksi diri sendiri terlebih dahulu. Sejak satu tahun lalu program translasi google mencapai tingkat keakuratan yang hampir 90% untuk Inggris - Indonesia dan 70% untuk Indonesia - Inggris. Persentasi ini sendiri makin harinya terus bertambah baik—saya menggunakannya secara aktif dan jarang sekali menemukan kesalahan translasi yang fatal). Tidak percaya? Cobalah....

Yang menjadi masalah sebenarnya adalah input yang Anda masukkan. Hampir semua orang yang berkomentar sinis tentang teknologi translasi ini sebenarnya memasukkan input tata-bahasa yang kacau! Semua orang yang berkecimpung di dunia lingustik tahu bahwa struktur bahasa Inggris dan bahasa Indonesia berbeda. Struktur bahasa Inggris mengharuskan pemakaian rumus minimal “Subyek + Verb”. Inilah masalah utamanya, di mana bahasa Indonesia tidak mengharuskan adanya verb untuk membentuk kalimat.

Lalu bagaimana caranya memakai program translator tersebut? Ubah dulu struktur tata kalimat bahasa Indonesia menjadi “Subyek + Verb”. Jika struktur-nya sudah sama, maka program translasi hanya tinggal mengkonversi kata dengan kata (dan Anda tidak perlu khawatir dengan tingkat keakuratannya). Untuk saat ini, saya amati bahwa Google Translator memakai bahasa Inggris sebagai acuan dasar bagi semua struktur bahasa. Tidak penting input bahasa yang Anda gunakan, tapi pastikan itu mengikuti struktur tata kalimat bahasa Inggris. Dan memang harus diakui bahwa hasil translasi ini terkadang tidak benar 100%. Di sini lah dituntut kejelian Anda dalam merekonstruksi ulang kalimat hasil translasi.

Nah, kembali mengenai sistem UEFV di Wingzet, sekarang saya meminta Anda untuk memperhatikan pola kalimat milik Jimmy Nogard dan Richard Anderson. Pola kalimat seperti itulah yang sering terjadi jika Anda mentranslate dari Inggris ke Indonesia menggunakan Google Translator (dengan terlebih dahulu membetulkan struktur kalimat). Pada sistem UEFV, pola translasinya adalah, Bahasa sumber > Bahasa Inggris > Bahasa yang diterima.

Satu hal lagi, perhatikan pola kalimat yang digunakan Roy dan Anda akan menyadari bahwa dia tidak lagi memakai bahasa gaul. Roy tidak menggunakan bahasa gaul karena bahasa itu tidak akan bisa ditranslasi. Lalu kenapa Heinrik masih bisa mendengar Roy yang terkadang memakai bahasa gaul? (tanpa rusak akibat penerjemahan oleh sistem UEFV). Sekali lagi, jika bahasa yang digunakan sama, maka sistem UEFV tidak aktif.

Di bawah ini adalah artikel singkat mengenai alat penerjemahan bahasa :)
Canggihnya Kacamata Penerjemah Bahasa

No comments:

Post a Comment