Warning: "It is strongly prohibited to copy or distribute the content without the permission of the author"

Best Regard,
L.M.R. Pradana






Ini adalah edit ke-9, hahaha....
Maaf sebelumnya, aku hanya bisa menyajikan 50 halaman pertama pada kalian (tentu-nya aku tidak mau tersangkut masalah dengan pihak penerbit), tapi tentu saja dalam blog ini kalian bisa mengetahui lebih jauh hal-hal di luar cerita :D

*edit*
Well, sepertinya bab 5 tidak bisa dipisahkan. So, dengan adanya tambahan bab 5 ini, berarti seluruh "bagian 1" cerita udah lengkap. (total semua 66 halaman)

Selamat menikmati :)

Jan 28, 2010

Self-loading Pistol "Desert Eagle"


BANG!! BANG!!

“Tepat sasaran dua, sisanya lumayanlah; cukup bagus untuk seorang pemula”, Roy memberikan tepuk tangan datar pada Sherry.

Sherry berdiri tegak. Di tangan kanannya teracung sepucuk pistol berlaras putih-perak: Desert Eagle. Dia memandang lurus ke depan, memperhatikan papan-papan sasaran tembak yang ditembus pelurunya.



Dikarenakan reputasinya sebagai senjata yang berkekuatan tinggi, Desert Eagle sering ditampilkan sebagai senjata pilihan dalam berbagai novel, film, lagu, acara televisi, dan permainan video.

Di atas adalah cuplikan singkat dari wiki yang membuat saya tertawa, "Oh, jadi itu sebabnya". Saya tidak akan membantah wiki dalam hal ini, karena pada situs-situs perdagangan senjata pun mengatakan bahwa DE is one of the most powerful pistols in the world. (serius, memang ada kok situs yang menjual peralatan militer, salah satunya yang cukup lengkap adalah EnemyForces.net — Err, saya tidak promosi loh, ya ~_~")


But, seriously, bukan karena hal itu saya memberikan Sherry Desert Eagle. Seperti kita tahu bahwa Sherry ternyata *spoiler* juga mampu mengendalikan energi murni tanpa diolah terlebih dahulu, maka kelemahan DE yang memiliki slot amunisi sangat terbatas tidaklah berarti lagi (lagipula dengan medium pistols, terlebih karena DE memiliki jangkaun tembak yang jauh, energi murni yang ditembakkan jadi lebih efisien dan terarah) *end of spoiler*. Hal yang kedua, dan juga merupakan pertimbangan utama saya, adalah "image". Yup, Anda tidak salah baca. Entah mengapa di benak saya Sherry dan DE memiliki citra dan karakter yang mirip, "desain elegan, tidak biasa (menerapkan gas returning principle), akurasi tinggi, sulit dikendalikan". Sekarang kita terjemahkan deretan deskripsi tadi pada Sherry: "elegan" di sini tidak melulu menjurus ke fisik, tapi saya membandingkannya dengan kemampuan Sherry dalam mengolah emosinya sehingga reaksi asli-nya tidak terbaca (saya tidak akan menceritakan lebih jauh karena ini salah satu twist besar dalam cerita — dan sejujurnya saya juga bingung apakah sifat seperti itu bisa dibilang berhasil mengolah?). Yeah, walau harus kuakui, somehow Sherry terkesan agak-agak tomboy karena dia jadi terasa dingin di luar. "Tidak biasa", "akurasi tinggi", dan "sulit dikendalikan", kurasa Anda pun pasti mengerti maksud saya ^^

Secara kasarnya saya akan berkata DE bukan pistol yang dianjurkan untuk pemula karena resiko feedback-nya terlalu tinggi. Lagi pula ini sangat berat (untuk standart pistol umumnya) "Tanganmu bisa pegal duluan sebelum nembak, sobat, hahaha...."

So, bagaimana kalau kita tanya langsung saja ke sumbernya?

"Sherry, sini deh".
"Ada apaan?"
"Dulu kan dikasih coba banyak senjata, kok milihnya DE sih?"
"Oh—itu. Ga tahu juga ya, aku sih seneng aja lihat papan sasaran tembaknya hancur".

Waaaaa.... ralat, ternyata karena daya hancur (O_o!)

note: saya memberikan peringatan keras, bahwa DE itu tidaklah keren, tapi berbahaya!!!

Unfortunately the "Desert Eagle" Self-loading Pistol failed to achieve reliability required for a combat pistol. Police forces rejected this pistol of it's too large dimensions, heavy weight and low magazine capacity. Also used by the police forces in an urban area it becomes dangerous for civilians as bullet proofing target has enough energy to hit the other.— EnemyForces.net



No comments:

Post a Comment