“Tetap saja, aku tidak akan menang dengan mesin seperti ini”. Aku memandang motor sport hitamku yang bergaris body tegas dan tajam. Mesin-nya masih sama dengan buatan pabrik, hanya saja rasio-nya sudah kuatur ulang.
“Serius lo?” Roy berkerut, menatapku bingung, “Yang benar aja—itu motor balap, kan? Lo balapan?”
“Wildrace? Yeah. Tapi hanya sebagai Joki”.
Roy tertawa, “Pacuan kuda emamg?”
Aku tertawa sebentar, lalu menjawabnya dengan senyuman, “Punya mesin bagus belum tentu bisa pakai dengan benar. Nobody likes to be the losser; winner takes all”. Dan begitulah bagaimana aku mendapatkannya, Aprilia Sport RS 125 cc. Motor ini lebih dari sekedar kendaraan, bagiku.
Aprilia RS 125 cc yang digunakan Heinrik adalah sebuah replica motor balap dari perusahan motor asal Italia yang dibuat untuk pasar motor sport.
Aku memilih motor ini dengan pertimbangan utama: default machine-nya udah cukup untuk "gaya" dan "kebut-kebutan". Tapi seperti kata Heinrik, anak wildracer lebih fokus pada speed, berbeda dengan anak modifikasi. Yup, itu berarti kau bisa gaya dengan speed yang lumayan (standart wildrace)
Btw, Aprilia ini pernah masuk Indonesia tapi tidak bisa bertahan melawan motor sejenis NSR dan CBR karena alasan harga (dulu sekitar 70jtan). Baru-baru ini aku dapat kabar ada importir yang mau bawa lagi ini motor masuk Indonesia. Anda tertarik?
Aku memilih motor ini dengan pertimbangan utama: default machine-nya udah cukup untuk "gaya" dan "kebut-kebutan". Tapi seperti kata Heinrik, anak wildracer lebih fokus pada speed, berbeda dengan anak modifikasi. Yup, itu berarti kau bisa gaya dengan speed yang lumayan (standart wildrace)
Btw, Aprilia ini pernah masuk Indonesia tapi tidak bisa bertahan melawan motor sejenis NSR dan CBR karena alasan harga (dulu sekitar 70jtan). Baru-baru ini aku dapat kabar ada importir yang mau bawa lagi ini motor masuk Indonesia. Anda tertarik?
Spesification
No comments:
Post a Comment