Warning: "It is strongly prohibited to copy or distribute the content without the permission of the author"

Best Regard,
L.M.R. Pradana






Ini adalah edit ke-9, hahaha....
Maaf sebelumnya, aku hanya bisa menyajikan 50 halaman pertama pada kalian (tentu-nya aku tidak mau tersangkut masalah dengan pihak penerbit), tapi tentu saja dalam blog ini kalian bisa mengetahui lebih jauh hal-hal di luar cerita :D

*edit*
Well, sepertinya bab 5 tidak bisa dipisahkan. So, dengan adanya tambahan bab 5 ini, berarti seluruh "bagian 1" cerita udah lengkap. (total semua 66 halaman)

Selamat menikmati :)

Jan 24, 2010

Aprilia RS 125 cc


“Tetap saja, aku tidak akan menang dengan mesin seperti ini”. Aku memandang motor sport hitamku yang bergaris body tegas dan tajam. Mesin-nya masih sama dengan buatan pabrik, hanya saja rasio-nya sudah kuatur ulang.

“Serius lo?” Roy berkerut, menatapku bingung, “Yang benar aja—itu motor balap, kan? Lo balapan?”

“Wildrace? Yeah. Tapi hanya sebagai Joki”.

Roy tertawa, “Pacuan kuda emamg?”

Aku tertawa sebentar, lalu menjawabnya dengan senyuman, “Punya mesin bagus belum tentu bisa pakai dengan benar. Nobody likes to be the losser; winner takes all”. Dan begitulah bagaimana aku mendapatkannya, Aprilia Sport RS 125 cc. Motor ini lebih dari sekedar kendaraan, bagiku.





Aprilia RS 125 cc yang digunakan Heinrik adalah sebuah replica motor balap dari perusahan motor asal Italia yang dibuat untuk pasar motor sport.

Aku memilih motor ini dengan pertimbangan utama: default machine-nya udah cukup untuk "gaya" dan "kebut-kebutan". Tapi seperti kata Heinrik, anak wildracer lebih fokus pada speed, berbeda dengan anak modifikasi. Yup, itu berarti kau bisa gaya dengan speed yang lumayan (standart wildrace)

Btw, Aprilia ini pernah masuk Indonesia tapi tidak bisa bertahan melawan motor sejenis NSR dan CBR karena alasan harga (dulu sekitar 70jtan). Baru-baru ini aku dapat kabar ada importir yang mau bawa lagi ini motor masuk Indonesia. Anda tertarik?

Spesification

No comments:

Post a Comment